nika muda atau seks bebas ???

Ditulis oleh: -

 
Sungguh sangat memilukan, sebanyak 51 % remaja di Jabodetabek telah melakukan seks bebas. Itu artinya dari 100 remaja, 51 sudah tidak perawan lagi. Data yang berhasil dihimpun pada tahun 2010 oleh Badan Koordinasi Berencana Nasional (BKKBN) ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi kita semua. Bukan hanya di Jabodetabek, seks bebas juga dilakukan oleh remaja di beberapa wilayah Indonesia. Misalnya saja di Bandung tercatat 47%, di Medan 52 %, dan yang paling tinggi yakni di Surabaya sebesar 54%. Bagaimana dengan kehamilan yang tidak diinginkan ? Sebuah penelitian di Yogyakarta menunjukkan bahwa dari 1.160 mahasiswa, sekitar 37 % mengalami kehamilan sebelum menikah.


              Angka-angka di atas belum sepenuhnya mewakili keadaan yang sebenarnya karena fenomena ini seperti fenomena gunung es. Hanya permukaannya saja yang terlihat, namun di bawahnya masih menjadi misteri. Bisa saja angka-angkanya jauh melebihi dari apa yang kita duga, sebab hal ini merupakan sebuah aib yang mesti dijaga dan dirahasiakan oleh para pelaku seks bebas.
              Di beberapa negara barat yang memiliki kebebasan penuh terhadap hak-hak pribadi, mungkin fenomena ini bukan suatu masalah serius. Melakukan tindakan-tindakan yang berbau seks di muka umum adalah hal yang wajar dilakukan atau bahkan sudah menjadi budaya masyarakat setempat sehingga tidak perlu dikhawatirkan baik oleh keluarga, pemerintah , maupun masyarakat. Berbeda halnya dengan negara-negara yang masih menganut budaya ketimuran seperti Indonesia. Fenomena seks bebas merupakan masalah serius yang harus segera ditangani karena hal ini akan mengancam masa depan Indonesia.
              Seks sebenarnya bukan suatu masalah tapi anugerah. Yang menjadi masalah adalah bagaimana menyalurkan seks dengan cara yang tepat agar bisa menjadi anugerah. Caranya adalah dengan bersegera menikah. 


              Bagi beberapa orang di beberapa tempat, mungkin nikah muda atau nikah di usia muda adalah fenomena yang jarang dilakukan. Hal ini biasanya terkait dengan prinsip hidup yang telah lama dipegang atau bisa juga terkait dengan budaya setempat. Orang-orang yang tinggal di perkotaan biasanya mempunyai prinsip untuk menunda pernikahan sebelum memperoleh pekerjaan atau ingin meniti karier setinggi-tingginya sebelum terbelenggu dengan yang namanya pernikahan. Hal ini tidaklah salah. Namun terkadang orang yang berprinsip seperti ini terjebak ke dalam perilaku seks bebas untuk menyalurkan hasrat seksualnya. 
              Seks merupakan kebutuhan bagi setiap orang dewasa, sehingga harus dipenuhi dengan cara yang bijaksana. Maraknya seks bebas yang belakangan terjadi di Indonesia merupakan implikasi dari pemenuhan seks secara tidak bijaksana. Remaja yang merupakan masa dimana mulai matangnya organ-organ seksual berusaha memenuhi hasrat seksualnya dengan berbagai macam cara sehingga keluarga, masyarakat, maupun pemerintah perlu membimbingnya agar hasrat seksual itu bisa disalurkan sesuai dengan adat dan norma yang berlaku di masyarakat yakni melalui pernikahan.

              Ada berbagai macam pendapat dan pandangan para ahli terkait dengan nikah muda. Ahli medis mengatakan bahwa nikah muda akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan bayi yang dikandung; ahli demografi mengatakan bahwa nikah muda menyebabkan tingginya angka kematian ibu; ahli psikologis mengatakan bahwa nikah muda menyebabkan gangguan mental pada ibu, dsb. Terlepas dari hal itu, penulis memandang bahwa nikah muda adalah sebuah pilihan yang tidak terlepas dari berbagai resiko. Namun resiko yang diambil tentunya lebih kecil bila dibandingkan dengan membiarkan diri berlama-lama berstatus “single” sehingga berpeluang besar untuk melakukan perilaku seks bebas yang resikonya juga tentu lebih besar.    
              Di beberapa daerah khususnya pedesaan, fenomena nikah muda bukan sesuatu yang tabu. Hal ini karena nikah muda sudah menjadi budaya desa setempat. Tidak sedikit wanita usia 15 tahun yang sudah mempunyai bayi, bahkan terkadang sudah punya balita. Mengenai psikologis dan kesehatan, ternyata mereka baik-baik saja. Begitupun dengan bayinya. Hal ini karena lingkungan dan budaya setempat yang membuat mereka matang secara biologis dan psikologis lebih awal walaupun usia mereka masih belasan tahun.


              Namun, fenomena nikah muda lambat laun terkikis oleh adanya budaya barat yang mulai masuk ke sendi-sendi kehidupan. Anak-anak muda sekarang lebih suka melakukan seks bebas dibanding nikah muda. Adanya pergeseran-pergeseran nilai ini menyebabkan meningkatnya angka remaja yang sudah tidak perawan, angka kehamilan sebelum pernikahan, dan angka aborsi.   
              Oleh karena itu, penulis berharap kepada semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk saling bahu-membahu mengatasi maraknya perilaku seks bebas di Indonesia khususnya kalangan remaja. Pemerintah diharapkan membuat program yang mendukung kaum muda untuk bersegera menikah. Masyarakat dan keluarga pun diharapkan mampu membimbing kaum muda untuk diarahkan menikah di usia muda karena resiko untuk terjebak kearah perilaku seks bebas semakin kecil.
Tolong dibaca nih gan !

Kamu sedang membaca artikel tentang nika muda atau seks bebas ??? dan kamu bisa menemukan artikel nika muda atau seks bebas ??? ini dengan url http://zackybee7.blogspot.com/2012/05/nika-muda-atau-seks-bebas.html, kamu boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel nika muda atau seks bebas ??? ini sangat bermanfaat bagi banyak orang, namun jangan lupa untuk meletakkan link nika muda atau seks bebas ??? sebagai sumbernya.

0 comments "nika muda atau seks bebas ???", Baca atau Masukkan Komentar

Posting Komentar